Rabu, 04 Juli 2007

Hikmah : PELAJARAN DI BALIK BENCANA YANG TERJADI

Hikmah : PELAJARAN DI BALIK BENCANA YANG TERJADI
Oleh : Muhammad Nidauddin

Sungguh luar biasa dasyat ketika Allah menunjukkan keperkasaan-nya. Kata-kata menjadi tumpul, tak mampu menggambarkannya. Kita seakan tak akan percaya bahwa malapetaka yang sedikit pun tak terbayangkan oleh kita, bisa benar-bnarterjadi,jika Allah menghendaki , apa yang difirmankan , dalam surat Al-Qaari`ah ayat 5,l Misalnya " dan gunung-gunungseperti bulu yang di hambur-hamburkan ,"bukanlah sekedarpuisi yang di indah-indahkan.
Setelah menyaksikan sendiri bencana Gempa yang sangat mengenaskan itu, kita di sadarkan dan diyakinkan bahwa tak ada yang mustahil bagi Allah . segala peristiwa yag paling ajaib , bahkan seribu kali lebih dahsyat dari bencana –bencana yang lain, itu sangatlah sepele bagi Allah .
Sesungguhnya sangat banyak ayat dalam Alqur`an yang mengungkap berbagai ke ajaiban , baik keajaiban yang memesonakan, menabjubkan, menyedihkan , maupun yang menyengsarakan. Maupun yang menyengsarakan. Tentang Gempa, Misalnya dalam Glosari Alqur`an yang akan di susun Muhammad Chirzin ( Lazuardi, 2003 ), secara akspisit di sebutkan ada tiga ayat dari surat; Al-A`raaf 78 dan 91, serta Al-Ankabuut 37.
Ketiga berkisah tentang kutukan kepada para penentang Nabi Shaleh,Luth,dan Nabi Syu`aib. Salah satu di antaranya adalah;`maka mereka mendustakan Syu`aib, lalu mereka di timpa gempa yang sangat dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka." ( Al-`Ankabut 37 )
Ketiga ayt tersebut secara gemblang menyebutkan bahwa gempa terjadi bukab semata-mata peristuwa alam, melainkanciptaaan Dzat MahaPerkasa yang memiliki dan menguasai seluruh alam ini. Mengapa Allah menciptakan bencana ? Wallahu a`la, hanya Allah yang tahu.
Kita hanya sejemput debu yang tak memiliki daya apa pun di hadapannya. Kita wajib percaya bahwa dialik setiap bencana selalu ada hikmah yang tersembunyi. Tugas kitalah untuk menguak tabir rahasia itu .
Ibnu Taimiyyah dalam salah satu kitabnya, Al-Hasanah was`sayyiah, memberi argumen, sangat tidak masuk akal jika Allah bermaksud menyengsarakan manusia. Itu amat bertentangan dengan sifat-nya yang rahman dan rahim.
Allah maha suci dan maha besar, karena itu terjaga dari segala perbuatan kotor , keji , dengki, dendam , ataupun khilaf." Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari ( kesalahan ) darimu sendiri," tulis Ibnu Taimiyyah mengutip Al-An Nisa`79.
Untuk Memahami itu , tak ada lain , kita perlu sikap rendah hati dan bertanya pada dirisendiri: Adakah kesalahan yang kita lakukan selama ini hingga laut dan bumi Jogya yang indah dengan kota terpelajar berubah menjadi bencana ? dalam Islam, sikap rendah hati ini cerminan dari takwa yang ,di satu pihakkita di wajibkan untuk pasrah ,dan di lain pihak di perintahkan berusaha tanpa mengenal putus asa.
Dalamusaha itulah akan datang harapan. Dan , Islam sesungguhnya adalah harapan itu. Wallahu a`lam bis shawab.

Tulis post di sini

Tulis sisanya di sini

0 komentar: